Beruntunglah Jika Kamu Memiliki Pasangan Pencemburu, Ini Alasannya

Loading...
Loading...

Siapa sih yang nggak kesal kalau suami atau istri kita pencemburu? Lagi teleponan 5 menit, dikepoinnya bisa 30 menit.

Pulang kantor telat 5 menit, diselidikinya udah kayak detektif, seolah-olah privasi tak lagi bisa dimiliki.

Memiliki pasangan pencemburu terkadang memang dinilai negatif. Seakan-akan tak ada lagi rasa percaya.

Padahal, salah satu hal yang tidak menyenangkan di dunia adalah tidak dipercaya orang lain, terlebih oleh suami atau istri sendiri.

Cemburu Itu Wajar
Namun tak perlu terlalu khawatir, asal rasa cemburu masih dalam tahap wajar, tak berlebihan, tak merusak dan lebay, cemburu malah akan menjadi bumbu yang nikmat dalam sebuah rumah tangga.

Adanya rasa cemburu sejatinya merupakan ekspresi negatif, disebabkan adanya kemungkinan putusnya sebuah hubungan yang sangat berharga.

Ekspresi ini bisa muncul karena kehadiran pesaing yang benar-benar ada, hingga pesaing yang masih dalam imajinasi.

Atas dasar teori tersebut, cemburu menjadi penanda bahwa seseorang takut kehilangan sosok yang dicintai dan disayanginya.

Oleh karena itu bisa ditarik kesimpulan, jika tidak ada rasa cemburu, berarti tidak ada rasa takut kehilangan, dengan kata lain juga tak ada rasa cinta.

Seorang suami yang tak memiliki rasa cemburu kepada istrinya, oleh Nabi Shalallahu ‘alaihi Wassalam disebut Ad-dayyuts.

 Beberapa contoh sikap Ad-dayyuts:

Membiarkan begitu saja ketika istri atau anak perempuannya bertemu dengan para lelaki
Mengizinkan anak perempuan atau istrinya mengendarai mobil sendirian bersama laki-laki bukan mahram, misalnya dengan sopir
Membiarkan anak perempuan atau istrinya chatting, teleponan dengan laki-laki yang bukan mahram dan saling berbincang hangat, bahkan sampai merayu dan dirayu
Merelakan istri atau anak perempuannya keluar rumah tanpa menggunakan hijab syar’i, sehingga bisa dipandang dengan bebas oleh orang-orang yang melewatinya.
Para suami yang memiliki sikap dan sifat Ad-Dayyuts ini tidak akan dilihat Allah di hari kiamat.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam dalam sabdanya,

“Tiga orang yang Allah tidak melihat mereka pada hari kiamat, (yaitu) orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, perempuan yang menyerupai lelaki dan ad-dayyûts” (HR an-Nasâ`i).

Nah, setelah membaca artikel ini, tentu kita semakin paham bahwa kecemburuan terhadap suami atau istri merupakan anjuran, namun hendaknya dilakukan dalam batas yang wajar dan membangun, bukan merusak.

Sumber: infoberitaunikterbaru.blogspot.com
Sponsored Links
Loading...
Loading...
Loading...