Suami Potong Tangan Istri Dengan Kapak, Hanya Karena Ini

Loading...
Loading...

Tahun 2017 adalah masa kelam bagi Margarita. Suaminya memotong tangannya dengan kapak.
Sebelum peristiwa itu terjadi, Margarita sempat melaporkan kekerasan yang dia alami ke polisi.
Namun laporannya tidak segera ditindaklanjuti.
“Saat suami mengancam saya dengan pisau, saya lapor polisi. Tapi, polisi baru menghubungi saya 20 hari kemudian, saya bisa saja mati 20 kali waktu itu,” kata Margarita.
Kini, Margarita mengenakan tangan prostetik dan suaminya dihukum penjara selama 14 tahun. Namun, itu bukan hal yang mudah.
“Itu hal yang menakutkan. Karena untuk membuat dia dipenjara hingga 14 tahun, saya harus bisa menarik perhatian media dan publik. Tanpa kemarahan publik, dia akan bebas dalam 3-5 tahun,” papar Margarita.
Kini, Margarita adalah satu dari ratusan perempuan di Rusia yang berjuang melawan KDRT dan berusaha membuat hukuman bagi para pelaku KDRT dipertegas.
Karena hukum di Rusia menyebutkan, pelaku KDRT yang tidak menimbulkan ‘cedera serius’ tidak bisa langsung dipenjara.
Di sisi lain, Oksana Pushkina, anggota parlemen Rusia, menyebut KDRT marak terjadi di negaranya karena perempuan meyakini anggapan bahwa “jika dia memukul saya, itu berarti dia mencintai saya.”
“Banyak perempuan Rusia bertahan dalam KDRT karena bagi mereka pernikahan itu penting,” ujar Pushkina.
“Saya harap itu bisa berakhir saat ini. Kami tidak akan berhenti berjuang.”
Sumber: bbc.com
Sponsored Links
Loading...
Loading...
Loading...