Diamankan Polisi, Ini Penjelasan Pemberi Nasi Bungkus Berlogo Anjing di Warakas Tanjung Priok
Wednesday, April 29, 2020
Edit
Loading...
Loading...
Pihak pembuat nasi bungkus viral karena berlogo kepala anjing telah klarifikasi alasan pemberian nama nasi bungkus tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan bahwa bantuan nasi bungkus itu diberikan oleh sebuah komunitas keagamaan di Jakarta Barat.
Bantuan makanan itu memang sengaja dibuat oleh komunitas itu untuk membantu warga miskin yang terdampak ekonomi karena wabah virus corona.
“Kami sudah meminta pembagi nasi bungkus untuk membuat video klarifikasi,” kata Yusri dikonfirmasi Minggu (26/4/2020).
Hasilnya dari video yang dibagikan Yusri, seorang pria bernama Andi mengaku sebagai ketua komunitas keagamaan tersebut.
Pria berkacamata itu menunjukkan bahan-bahan dan pengolahan nasi bungkus yang dilakukan secara halal.
Umumnya nasi itu berbahan lauk sosis, cumi asin, daging ayam, dan bakso orek.
“Jadi bukan daging anjing karena kami juga enggak suka anjing. Lari malah kalau ketemu anjing,” ungkapnya dalam video yang diterima Wartakotalive.com.
Andi menjelaskan alasan memilih nama nasi anjing tersebut. Bukan bermaksud melecehkan, nama itu dimaksudkan dari porsi nasi bungkus yang dianggap lebih besar dari nasi kucing.
Sehingga porsinya memang tidak terlalu mengenyangkan namun sanggup untuk bertahan hidup.
Maka dari itu dibawah lebel kepala anjing itu juga diberikan tulisan #Jakartatahanbanting.
“Kedua karena anjing merupakan binatang yang setia. Jadi kami rasa kami perlu setia sama Tuhan dan NKRI yang saat ini kita sedang alami kesusahan bersama-sama. Jadi kami mau saling bantu,” jelasnya.
Andi pun memperlihatkan video pengolahan nasi bungkus tersebut. Rata-rata nasi bungkus itu diolah oleh ibu-ibu dengan menggunakan masker.
“Jadi semua bahan ini dipastikan halal dan sama sekali tidak mengandung daging anjing,” ujarnya.
Meski demikian aparat kepolisian telah meminta komunitas itu untuk mengganti lebel nasi bungkus tersebut.
“Jangan pakai label yang dapat memicu salah paham di masyarakat,” imbau Yusri.
Diamankan
Polres Metro Jakarta Utara telah menyelidiki kasus viral nasi bungkus dengan label nasi anjing yang viral di media sosial.
Nasi itu ternyata bukanlah nasi berisi daging anjing, melainkan nasi dengan bahan-bahan halal.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, bahwa pihak Polres Metro Jakarta Utara terima laporan dari warga yang telah menerima nasi bungkus berlogo kepala anjing, Minggu (26/4/2020) dini hari.
Saat itu ada warga yang melapor mendapatkan bantuan berupa nasi anjing dari seorang donatur di tengah wabah virus corona.
Para warga yang menerima nasi bungkus berlebel kepala anjing itu di sekitar Masjid Babah Alun-alun Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
“Warga melaporkan telah menerima nasi bungkus berlogo kepala anjing dan ada tulisan berbunyi nasi anjing, nasi orang kecil bersahabat dengan nasi kucing. #JAKARTATAHANBANTING,” terang Yusri dikonfirmasi Minggu (26/4/2020).
Saat itu warga mengaku merasa dilecehkan dan khawatir bahwa lauk yang diberikan adalah daging anjing.
Maka dari itu Tim Tiger dan Piket Reskrim Polres Metro Jakarta Utara langsung mendatangi tempat tersebut dan mengumpulkan beberapa keterangan saksi.
Mereka juga sempat mengamankan beberapa orang ke Polres Metro Jakarta Utara untuk dilakukan pemeriksaan yang lebih mendalam secara komprehensif.
“Kami sudah meminta klarifikasi pimpinan komunitas yang memberi nasi bungkus berlogo anjing tersebut,” ungkap Yusri.
Pihaknya juga telah mengirim sample nasi bungkus itu ke pihak laboratoris untuk mengecek daging yang terkandung dalam nasi bungkus tersebut.
Setelah didatangi lokasi pembuatan nasi bungkus itu, ternyata didapati bahwa pembuatan nasi dengan bahan halal.
Adapun istilah yang digunakan dengan nama anjing karena menganggap anjing hewan yang setia.
Selain itu porsi nasi tersebut dianggap lebih besar sedikit dari nasi kucing.
“Nasi itu juga diperuntukkan untuk orang kecil untuk bertahan hidup. Bahan yang digunakan adalah cumi, sosis sapi, teri, dan lain-lain,” jelas Yusri.
Saat ini kata Yusri, aparat kepolisian tengah mempertemukan para pihak dengan disaksikan toga/Toma setempat termasuk unsur TNI.
Pihaknya juga meminta pengirim makanan untuk membuat video klarifikasi dan video pembuatan bahan makanan.
“Kami juga sudah meminta pihak pemberi makanan untuk mengganti istilah nasi anjing dengan istilah lain, sehingga tidak menimbulkan persepsi lain,” ujar Yusri.
Diketahui sebelumnya viral video seorang ibu-ibu marah-marah karena diberi nasi bungkus.
Ibu-ibu itu kecewa karena bungkus nasi itu diberi stampel kepala anjing dan bernama nasi anjing.
Ia khawatir bahwa nasi itu merupakan nasi daging anjing yang diberikan di tengah PSBB.
Sumber: tribunnews.com
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan bahwa bantuan nasi bungkus itu diberikan oleh sebuah komunitas keagamaan di Jakarta Barat.
Bantuan makanan itu memang sengaja dibuat oleh komunitas itu untuk membantu warga miskin yang terdampak ekonomi karena wabah virus corona.
“Kami sudah meminta pembagi nasi bungkus untuk membuat video klarifikasi,” kata Yusri dikonfirmasi Minggu (26/4/2020).
Hasilnya dari video yang dibagikan Yusri, seorang pria bernama Andi mengaku sebagai ketua komunitas keagamaan tersebut.
Pria berkacamata itu menunjukkan bahan-bahan dan pengolahan nasi bungkus yang dilakukan secara halal.
Umumnya nasi itu berbahan lauk sosis, cumi asin, daging ayam, dan bakso orek.
“Jadi bukan daging anjing karena kami juga enggak suka anjing. Lari malah kalau ketemu anjing,” ungkapnya dalam video yang diterima Wartakotalive.com.
Andi menjelaskan alasan memilih nama nasi anjing tersebut. Bukan bermaksud melecehkan, nama itu dimaksudkan dari porsi nasi bungkus yang dianggap lebih besar dari nasi kucing.
Sehingga porsinya memang tidak terlalu mengenyangkan namun sanggup untuk bertahan hidup.
Maka dari itu dibawah lebel kepala anjing itu juga diberikan tulisan #Jakartatahanbanting.
“Kedua karena anjing merupakan binatang yang setia. Jadi kami rasa kami perlu setia sama Tuhan dan NKRI yang saat ini kita sedang alami kesusahan bersama-sama. Jadi kami mau saling bantu,” jelasnya.
Andi pun memperlihatkan video pengolahan nasi bungkus tersebut. Rata-rata nasi bungkus itu diolah oleh ibu-ibu dengan menggunakan masker.
“Jadi semua bahan ini dipastikan halal dan sama sekali tidak mengandung daging anjing,” ujarnya.
Meski demikian aparat kepolisian telah meminta komunitas itu untuk mengganti lebel nasi bungkus tersebut.
“Jangan pakai label yang dapat memicu salah paham di masyarakat,” imbau Yusri.
Diamankan
Polres Metro Jakarta Utara telah menyelidiki kasus viral nasi bungkus dengan label nasi anjing yang viral di media sosial.
Nasi itu ternyata bukanlah nasi berisi daging anjing, melainkan nasi dengan bahan-bahan halal.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, bahwa pihak Polres Metro Jakarta Utara terima laporan dari warga yang telah menerima nasi bungkus berlogo kepala anjing, Minggu (26/4/2020) dini hari.
Saat itu ada warga yang melapor mendapatkan bantuan berupa nasi anjing dari seorang donatur di tengah wabah virus corona.
Para warga yang menerima nasi bungkus berlebel kepala anjing itu di sekitar Masjid Babah Alun-alun Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
“Warga melaporkan telah menerima nasi bungkus berlogo kepala anjing dan ada tulisan berbunyi nasi anjing, nasi orang kecil bersahabat dengan nasi kucing. #JAKARTATAHANBANTING,” terang Yusri dikonfirmasi Minggu (26/4/2020).
Saat itu warga mengaku merasa dilecehkan dan khawatir bahwa lauk yang diberikan adalah daging anjing.
Maka dari itu Tim Tiger dan Piket Reskrim Polres Metro Jakarta Utara langsung mendatangi tempat tersebut dan mengumpulkan beberapa keterangan saksi.
Mereka juga sempat mengamankan beberapa orang ke Polres Metro Jakarta Utara untuk dilakukan pemeriksaan yang lebih mendalam secara komprehensif.
“Kami sudah meminta klarifikasi pimpinan komunitas yang memberi nasi bungkus berlogo anjing tersebut,” ungkap Yusri.
Pihaknya juga telah mengirim sample nasi bungkus itu ke pihak laboratoris untuk mengecek daging yang terkandung dalam nasi bungkus tersebut.
Setelah didatangi lokasi pembuatan nasi bungkus itu, ternyata didapati bahwa pembuatan nasi dengan bahan halal.
Adapun istilah yang digunakan dengan nama anjing karena menganggap anjing hewan yang setia.
Selain itu porsi nasi tersebut dianggap lebih besar sedikit dari nasi kucing.
“Nasi itu juga diperuntukkan untuk orang kecil untuk bertahan hidup. Bahan yang digunakan adalah cumi, sosis sapi, teri, dan lain-lain,” jelas Yusri.
Saat ini kata Yusri, aparat kepolisian tengah mempertemukan para pihak dengan disaksikan toga/Toma setempat termasuk unsur TNI.
Pihaknya juga meminta pengirim makanan untuk membuat video klarifikasi dan video pembuatan bahan makanan.
“Kami juga sudah meminta pihak pemberi makanan untuk mengganti istilah nasi anjing dengan istilah lain, sehingga tidak menimbulkan persepsi lain,” ujar Yusri.
Diketahui sebelumnya viral video seorang ibu-ibu marah-marah karena diberi nasi bungkus.
Ibu-ibu itu kecewa karena bungkus nasi itu diberi stampel kepala anjing dan bernama nasi anjing.
Ia khawatir bahwa nasi itu merupakan nasi daging anjing yang diberikan di tengah PSBB.
Sumber: tribunnews.com
Sponsored Links
Loading...
Loading...